Wednesday 2 May 2012

Me Love Mom

"Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang gala"
Itulah yang sering ibu sindirkan kepadaku. Hahaha, well walaupun demikian aku tahu bahwa dirinya hanya bercanda. Tapi sungguh, aku setuju dengan kalimat itu. Selama aku masih belum menempatkan diri sebagai seorang ibu, mungkin aku tidak akan mengerti bagaimana dan seberapa besar perasaanya kepadaku.

Pada kesempatan ini aku ingin bercerita tentang ibuku yang sangat luar biasa. Ini adalah pertama kalinya aku menulis tentangnya. Ibu adalah seorang yang tidak pernah menyerah dan selalu memikirkan anak2nya dalam mengambil setiap tindakannya. Mungkin terkadang beliau terlihat begitu menyebalkan dan banyak mau. Tapi dibalik semua tuntutannya, ia menginginkan yang terbaik untuk kami. Ibu adalah seorang yang tidak pernah lelah dan tidak tegaan. Sekali mendengar berita2 tentang betapa tidak amannya naik kendaraan umum sekarang ini, ia bersikeras untuk mengantarku ke kampus. Padahal aku tahu, mengantar aku ke kampus akan membuang waktu dan tenaganya sangat banyak mengingat letak kampus yang cukup jauh dan merupakan kawasan macet. Pernyataan dan pengakuannya tentang beberapa hal sering membuatku ingin menangis. Ibu bekerja seharian tanpa mengenal lelah. Tidur larut malam dan bangun subuh-subuh saat kami semua masih tertidur dan baru bangun berjam-jam kemudian. Aku terkadang heran, dari apa tubuhnya itu, mengapa ia bisa begitu kuat. Ibu juga adalah seorang yang tegar menghadapi kehidupan. Betapa banyak beban yang ia pikul, walaupun sering kali terdengar keluhan dan hela nafasnya, tapi ia tetap akan berusaha dan mau belajar menjadi seorang yang lebih dan lebih.

Mungkin kalau dilihat, aku bukanlah anak idaman. Anak idaman adalah anak yang selalu membantu tanpa diminta, menuruti semua perkataan ibu, mau meminta maaf dan mengakui kesalahan. Aku adalah anak yang keras kepala, suka membantah, tidak mau mengalah, dan bergengsi tinggi. Aku kebalikannya, sering membantah dan melawan ibu bila apa yang ia katanya tidak menyenangkan hatiku. Aku sering berpura-pura tidak dengar saat malas menjawab panggilannya. Saat aku telah berbuat salah dan menyakiti hatinya, aku tidak pernah mau meminta maaf karena gengsi. Tapi dibalik itu, aku sangat sayang ibuku. Karena gengsiku yang tinggi, aku tidak pernah menunjukkan secara langsung kepadanya, tapi aku selalu mempunyai cara-cara tersendiri. Mungkin aku masih belum membanggakannya, tapi aku selalu berusaha memberikan yang terbaik padanya. Aku berusaha mengukir prestasi yang terbaik bisa aku berikan, karena hanya itulah satu-satunya yang bisa aku berikan saat ini..

Ibu, aku menulis ini untukmu. Karena aku tahu kalau kau tidak akan membacanya. :p
Aku sayang padamu, dan akan selalu dan bertambah setiap harinya. Mungkin sering dari tingkahku yang membuatmu marah, kesal, dan kecewa. Tapi kau tidak akan pernah tau betapa aku menyayangimu, betapa aku membutuhkanmu. Kau adalah duniaku. Tanpa dirimu, aku tidak akan bisa bertahan di dunia.

Maafkanlah bila ku selalu, membuatmu marah dan benci padaku
Ku lakukan itu semua, hanya untuk buatmu bahagia
Mungkin ku cuma tak bisa pahami, bagaimana cara tunjukkan maksudku
Aku cuma ingin jadi terbaik untukmu..

Your lovely daughter :)

No comments: