Friday 30 March 2012

randomly of mine, either wise or sotoi..

Menulis itu sesuatu yang indah ya.. Gw heran loh kenapa bisa diciptakan huruf paten diseluruh dunia A-Z dan bisa diakui gitu. Terus dari 26 karakter itu, bisa diaplikasikan ke sekian ribu bahasa. Dan dalam bahasa itu sendiri, punya ribuan lagi kata2 yang dibentuk dari 26 alfabet ini. Ih waw banget..

Dan akhirnya menulis menjadi hal yang mutlak pasti akan dilakukan oleh setiap insan manusia kapanpun, siapapun, dan dimanapun mereka berada. Termasuk di dalam jejaring sosial, macam twitter pastinya.. Bahkan setelah gw teliti, ternyata menulis itu adalah sebuah virus yang amat sangat ga punya obatnya. Semua orang tergila-gila dan pengen berpartisipasi memamerkan tulisannya, dan sekali lagi itu bisa dilihat dari twitter. Semua orang berlomba-lomba ngeposting melulu. Dari yang penting, sampe ga penting. Contohnya hanya memberitahu ke dunia kalau dia lagi makan, lagi di busway (plis de, mustinya malah kau menjaga keamanan barang2, bukan kluarin gadget buat updet stat doang), lagi sedih, lagi marah, lagi eek. Plis deh, who cares? Hahahha!

Mungkin ini sudah menjadi suatu penyakit sosial yang dialami masyarakat, mungkin. Manusia sekarang haus akan perhatian. Makanya mereka mencari perhatian dengan cara memberitahu pada dunia apa yang sedang mereka ini itukan. Intinya, manusia juga menjadi jauh lebih manja. Pengen ada orang yang merespon dan men-pukpuk-in kali yaaa?? Banyak yang suka menulis di jejaring sosial kalau mereka lagi marah, patah hati, jatuh cinta, senang, sedih, galau. Oh man.. once again, who cares? 

Kalau kau marah, itu ga baik untuk diledakkan dan diberitahukan ke dunia kau lagi marah. Kalau kau lagi jatuh cinta, biarkan kau menikmati masa2 indah itu berdua dengan pasangan, atau bisa berbagi ke teman dekat. Ga usa diceritain ke seluruh dunia jugaa sihh.. Kalau kau lagi patah hati, kayanya paling enak mojok diruangan dengan setumpuk tissue dan masang lagu mellow. Bukannya updet status. Salah2, lu malah baca status orang yang lagi jatuh cinta dan makin merana.. Kalau lagi galau, yah renungi dan cari solusinya, bukannya dimanjain galaunya dengan semakin diresapi dan dinikmati, akhirnya kau malah terlihat rapuh. Karena apa yang kau tulis di jejaring sosial; emosi, gaya bahasa, kualitas tulisan, semuanya akan menggambarkan orang seperti apakah kamu itu..

Dan satu lagi penyakit manusia, suka sotoi! Ih nyebelin banget loh sifat ini, sungguh. Saat gw lagi nulis blog ini, mungkin gw juga sotoi ya. Mari kita lanjutkan buat liat apakah gw beneran sotoi apa engga. Manusia itu seringnya cuma protes protes dan protes. Terus abis itu melihat dari satu sisi yang jelek, dan langsung sotoi dehh menjudge ini itu. Kepoo.. Heran.. (Walau gw akui, sadar ga sadar pasti gw sendiri juga melakukan hal ini, maka gw juga sebel sama diri gw yang lagi kumat sotoinya. awkaka).

Berita hot news saat ini apalagi kalo bukan demo kenaikan BBM. Terus semua orang mulai deh aktifff banget lomba menulis indah dengan tweet tentang apapun yang berhubungan dengan demo ini. Mulai dari demonstrannya, harga BBMnya sendiri, pemerintahnya, dan lain2nya. Dan rata2 semua tweet nya negatif yang ngata2in. Well, sejujurnya menurut gw sendiri, ini bukan urusan kita. Ganti deh.. Ini bukan urusan gw. Gw ga tau kalo2 menurut kalian itu urusan kalian. Gw juga ga tau secara detail permasalahannya. Kenapa si pemerintah mau naikkin. Kenapa si anak2 mo demo-in.

Ada yang ngomel2in demonstrannya bego, ga punya otak, dll. Well, menurut gw itu mereka lakukan karena berhubungan dengan ekonomi mereka. Kita ga pernah tau situasi ekonomi seseorang. Ada yang mampu, bahagialah karena kenaikkan harga ini mungkin ga begitu memberatkan buat mereka. Tapi inget, ada banyak orang yang kurang mampu diluar sana. Kenaikkan harga bahkan 500 perak sekalipun bakal ngaruh banget buat orang-orang yang selalu berpergian jauh butuh transportasi, apalagi kenaikan besar gitu. Kalian yang rata2 anak2 bau kencur yang belum menghadapi dunia sesungguhnya sok ngoce2, kalian tau betapa susahnya cari duid?  Dan sebenernya, mereka si para demonstran itu baik loh. Dia mewakili kita rela panas2an buat minta batalin kenaikan harga. Sekarang yang lain pada ngoce2. Sampai akhirnya terkabul dan BBM ga jadi naik, siapa yang nikmatin? Semuanyaaa kann..
Walau tetep aja, gw ga mendukung aksi para demonstran yang malah jadinya membabi buta rusak ini itu, bakar ini itu. Kekerasan ga pernah menyelesaikan masalah. Mungkin sekedar meredam sebentar paling..

Ada yang ngomel2in pemerintah yang katanya dodol, ga punya otak juga, dll juga. Jadi pemerintah ga gampang woii.. Banyak banget yang musti dipikirin dan diurusin. Gw aja yang cuma mahasiswa kadang bingung gimana bagi waktu buat ini itu. Apalagi pemerintah. Gw sebulan jadi pemerintah uda ubanan dan botak kali kepala.. Kita akui aja lah kalo negara kita itu masih termasuk negara miskin. Masih utang sana sini (mungkin). Jadi mana mungkin sih mengharapkan pemerintah terus2an subsidiin BBM. Alam Indonesia kaya dan subur banget kan. Bahkan di tiang listrik aja bisa numbuh pohon! Kenapa kita para rakyatnya ga mikir otak sendiri gimana caranya membabat kemiskinan ini? Malah menyalahkan pemerintah yang ga becus. Padahal mau sebecus apapun kepalanya, kalau emang anak2nya ga mo diurus dan diatur, dia bisa apa? 1 banding berjuta2 gitu.. Mendingan kita koreksi diri sendiri dan paksa diri kita untuk menjadi manusia yang berkualitas. Kasian juga kali tuh pemerintah. Resiko pekerjaan mereka tinggi loh. Bisa diincer buat diperes, atau diapa2in (kebanyakan nonton city hunter, Lol). Terus dia juga uda baik2 mo aturin negara buat kita, malah sekarang keselamatannya terancam oleh rakyatnya sendiri..
Walau sebenernya pemerintah mungkin bisa make deal dengan menaikkan harga BBM, tapi jangan sedrastis itu juga.. Terus hukum mati semua anggota2 kalian yang korupsi gila2an.

Dan demikianlah kesotoian gw dalam menilai kasus kali ini. Gw yakin banyak perspekstif dan cara pandang masing2 orang. Intinya ga ada yang 100% bener dan 100% ga ada yang salah disini. Jadi daripada banyak protes dan banyak nuntut, mending diem dan lakukan perubahan, mulailah dari diri sendiri. 0:)


No comments: